Kabanjahe | BGlobal : Sekolah Alkitab ORA ET LABORA, Kabanjahe adakan Wisuda Penamatan Mahasiswa dan Pembukaan perkuliahan mahasiswa baru Tahun Ajaran 2924, pada Kamis (22/8) bertempat di Kampus ORA ET LABORA, Jalan Jamin Ginting Gang Gereja. Sumbul. Kabanjahe, dihadiri para mahasiswa dan dosen pembimbing, civitas Sekolah Alkitab dan staf serta orangtua mahasiswa.
Direktur Sekolah Alkitab ORA ET LABORA, Kabanjahe, Pdt Zippora Maranatha Surbakti, MA didampingi Wadir, Pdt Rante Tarigan MTh, dalam sambutannya mengatakan, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas terselenggaranya acara wisuda Penamatan Mahasiswa Angkatan XXVII dan Penerimaan pembukaan masa belajar mahasiswa baru Angkatan XXVIII Tahun 2024 ini dengan baik, lancar, dan hikmat dengan penuh kasih kekeluargaan Tuhan.
Lanjutnya lagi, pihaknya sungguh- sungguh merasa syukur dan bangga, dapat membuka sekolah Alkitab disini (Kabanjahe), untuk mendukung program gereja membentuk jemaat untuk diperlengkapi dalam hal iman percaya dalam Alkitab secara kurikulum, khususnya untuk mewujudkan tenaga-tenaga terlatih dalam pemahaman akan Firman Tuhan di kitab suci Alkitab bagi jemaat yang nau jadi guru agama, guru sekolah Minggu sampai menjadi gembala gereja di aliran Pantekosta.
Pendirian sekolah Alkitab ini, oleh Alm Pdt D.Y Surbakti, MA, pada 28 tahun lalu, sebagai kerinduan adanya sekolah Alkitab yang mendukung pemahaman jemaat bertumbuh tentang penjabaran isi Alkitab untuk di implementasikan jemaat ditengah-tengah kehidupan keluarga dan tetangga serta desa jemaat Pantekosta berdomisili, ujar Zippora diamini Rante Tarigan.
Tambah Pdt Rante Tarigan dan Pdt DR Hebran Sihombing, MTh lagi, sampai saat ini, sekolah ini sudah mengabdi bagi negeri Indonesia, khususnya daerah Tanah Karo sekitarnya, selama 28 tahun, dengan alumni yang sudah berserak melayani di seantero Nusantara, untuk mendukung pembangunan rohani warga masyarakat.
Yang kesemuanya ini dapat terlaksana atas kerjasama dan kepedulian semua pihak yang terkait, diantaranya, dosen, staf, mahasiswa, orangtua, gereja dan pemerintah, dan ke depan, lembaga pendidikan rohani dapat semakin bergerak maju menghasilkan buah lebat yang baik dan manis, ujar Rante dan Hebran.
Pada kesempatan ini, pihak sekolah masih tetap menerima mahasiswa dari anak gereja yang mau memperdalam tafsiran Alkitab di Kabanjahe maupun luar daerah Tanah Karo, dapat langsung ke kampus sekolah dengan biaya yang cukup ringan serta setiap mahasiswa diasramakan selama kurun waktu satu tahun belajar, tutur Rante mengakhiri. (Calvin)